Anggota Komisi XI DPR RI Fathi. Foto: Munchen/vel

Jakarta, Aktual.com – Bank Indonesia (BI) telah mengesahkan kebijakan penurunan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, Rabu 16 Januari 2025.

Langkah strategis ini dilakukan untuk mengendalikan inflasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fathi menyampaikan apresiasinya terhadap langkah BI yang dinilai sangat relevan dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

Menurut Fathi, kebijakan ini menunjukkan komitmen BI dalam menjaga stabilitas ekonomi domestik sekaligus mendorong sektor prioritas seperti Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta ekonomi hijau.

“Penurunan suku bunga BI-Rate ini bukan hanya langkah tepat untuk menurunkan biaya pinjaman, tetapi juga sinyal positif bagi pelaku usaha, khususnya UMKM, agar lebih percaya diri dalam mengembangkan bisnis mereka. Dukungan terhadap sektor ekonomi hijau juga menunjukkan keberpihakan terhadap masa depan yang berkelanjutan,” ujar Fathi melalui rilis yang diterima di Jakarta, Kamis (16/1).

Selain BI-Rate, suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility juga dipangkas untuk memperkuat kebijakan makroprudensial yang mendukung sektor prioritas.

Fathi menilai, langkah ini akan menciptakan ruang lebih besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit ke sektor produktif, terutama UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

“Sebagai anggota DPR, saya akan terus mendorong agar kebijakan ini benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama pelaku UMKM. Kami juga akan memastikan bahwa sektor perbankan mampu memanfaatkan kebijakan ini untuk memperluas akses pembiayaan yang lebih inklusif dan terjangkau,” tegas Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.

Selain itu, Fathi juga menyoroti pentingnya sinergi antara BI, pemerintah, dan pelaku usaha untuk mendorong implementasi ekonomi hijau.

“Investasi pada sektor ramah lingkungan bukan hanya tentang menjaga alam, tetapi juga membuka peluang bisnis baru yang mampu meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global,” imbuhnya.

Fathi berharap, langkah strategis ini akan terus diikuti oleh kebijakan fiskal dan moneter yang harmonis, guna memastikan stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan