Dampak Geopolitik Raksasa Nikel Indonesia Turunkan Produksi.

Jakarta, aktual.com – Kondisi geopolitik dunia berdampak pada menurunnya produksi nikel Indonesia. Berdasarkan data dari Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), beberapa raksasa nikel sudah mengurangi produksi mereka dalam enam bulan terakhir.

“Langkah yang dilakukan oleh para raksasa smelter adalah wajar. Mengingat, berkurangnya permintaan stainless stell China akibat faktor geopolitik,” kata Dewan Penasihat Pertambangan APNI, Djoko Widajatno dalam keterangan tertulis yang di kutip aktual.com, Senin (7/7/2025).

Dari data APNI, dua raksasa smelter nikel di Indonesia, Tsingshan Holding Group yang digerakkan melalui PT Tsingshan Steel Indonesia dan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), dan merupakan bagian dari Jiangsu Delong Nickel Industry Co memutuskan memangkas kapasitas produksi smelter mereka.

Tsingshan Holding Grup, pada Januari 2025 masih melakukan pemurnian terhadap 150-160 ribu ton bijih nikel berkadar tinggi atau saprolite. Namun, dalam waktu kurang dari enam bulan, smelter dengan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) itu memangkas produksi sebesar 50%.

Kondisi itu terus menurun hingga Juni 2025, dimana kapasitas produksi smelter perusahaan hanya diangka 80 ribu ton.

Penurunan kapasitas produksi lebih besar dialami oleh PT GNI. Sebelumnya, pada Februari 2025 GNI telah diterpa kabar akan menutup total smelter mereka yang terletak di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Namun, manajemen membantah kabar tersebut. Manajemen menyatakan operasional berjalan seperti biasa, dan perubahan terjadi akibat adanya perubahan manajemen operasional.

Berdasarkan data APNI, dalam jangka waktu enam bulan, PT GNI telah memangkas 80% produksi smelter mereka. Pada bulan Januari 2025, GNI masih melakukan pemurnian terhadap 100 ribu ton bijih nikel, angka ini turun terus hingga Juni 2025 yang hanya sebanyak 10-20 ribu ton.

Sebelumnya, Ketua Badan Kejuruan (BK) Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Rizal Kasli mengatakan penurunan harga nikel berpengaruh pada penurunan harga stainless steel yang dijual.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka Permadhi