Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamseoddin (kiri) bertemu dengan Chief of the General Staff and First Deputy Minister of Defence of the Republic of Belarus H.E. Major General Pavel Nikolaevich Muraveyko di Belarusia, Senin (28/7/2025) Aktual/Ho-Humas Kemhan

Jakarta, aktual.com – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin hadir sebagai narasumber utama dalam Leaders’ Strategic Forum dan Rapat Kerja Strategis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berlangsung di Hotel Inter Continental Jakarta pada Selasa, 25 November 2025. Acara ini mengangkat tema mengenai penguatan stabilitas sektor keuangan dan pendalaman pasar keuangan sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Sjafrie menegaskan perlunya sinergi antara sektor stabilitas dan ekonomi untuk menghadapi tantangan global maupun domestik yang semakin kompleks. Ia menyoroti sejumlah persoalan sistemik yang dinilai berdampak langsung pada kerugian negara serta membuka ruang bagi praktik ilegal, terutama di sektor sumber daya alam seperti timah dan sawit.

Sjafrie menyebut kerugian negara akibat penyelundupan timah mencapai angka yang sangat besar. Ia mengatakan kerugian itu bisa mencapai 80 persen dari potensi pendapatan PT Timah.

Menurutnya, kondisi tersebut tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga berpotensi mengancam kedaulatan negara.
Sjafrie menilai bahwa pembenahan sistem harus dilakukan secara komprehensif agar potensi kebocoran pendapatan negara dapat diatasi.

Di saat yang sama, ia menekankan pentingnya membangun kemandirian industri pertahanan sebagai bagian strategis dari penguatan ketahanan ekonomi nasional. Ia juga menyinggung tantangan global di bidang keamanan siber, yang menurutnya memerlukan respons serius dan terkoordinasi agar tidak menjadi celah yang melemahkan stabilitas negara.

Sjafrie mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan patriotisme. Ia mengatakan pentingnya langkah bersama untuk menertibkan sistem dan mendukung terbentuknya National Safety Net yang dapat menopang pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain