Jakarta, Aktual.com – Indonesia menegaskan ambisinya menjadi pemimpin ekonomi syariah dunia. Wakil Presiden RI ke-13, Ma’ruf Amin, menyebut Indonesia kini berada di peringkat ketiga global dan memiliki peluang besar merebut posisi pertama dalam waktu dekat.
“Indonesia sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa, naik dari posisi 18 ke peringkat 3 dunia dalam waktu yang singkat. Ini adalah prestasi besar, namun perjalanan kita masih panjang,” ujar Ma’ruf Amin saat Peluncuran Indonesia Sharia Economic Outlook (ISEO) 2026 di Auditorium Soeria Atmadja, Gedung FEB Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (1/12/2025).
Ma’ruf Amin menjelaskan bahwa capaian ini tidak lepas dari kebijakan inklusif pemerintah, salah satunya melalui pembentukan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) pada 2020. Menurutnya, peran KNEKS telah memperluas cakupan ekonomi syariah, mulai dari sektor keuangan, industri halal, bisnis syariah, hingga dana sosial seperti zakat, infak, dan wakaf.
Ia menilai tantangan terbesar Indonesia saat ini adalah memperkuat regulasi agar ekonomi syariah dapat berkembang lebih cepat. Untuk itu, Ma’ruf Amin mendorong lahirnya undang-undang ekonomi syariah yang komprehensif melalui skema omnibus law.
“Pembicaraan saya dengan Presiden sudah final. Kami telah mendiskusikan secara rinci bentuk undang-undang ini dan lembaganya, tinggal menunggu waktu untuk disahkan,” katanya.
Ma’ruf Amin menambahkan bahwa literasi dan inklusi masyarakat terkait ekonomi syariah masih perlu ditingkatkan agar pertumbuhan sektor ini dapat berjalan lebih merata.
Dengan potensi pasar domestik yang besar, ia optimistis Indonesia mampu melampaui negara-negara yang lebih dulu maju, termasuk Malaysia. “Indonesia memiliki potensi yang jauh lebih besar. Untuk mencapai posisi pertama, kita hanya perlu melakukan upaya yang lebih signifikan,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pembentukan badan khusus untuk mengorkestrasi gerakan ekonomi syariah nasional agar pengembangannya berjalan lebih terstruktur dan efektif.
(Nur Aida Nasution)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka Permadhi

















