Padang, aktual.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumatra Barat (Sumbar) mencatat ada tujuh kali gempa bumi yang terjadi di Agam sejak Minggu pagi hingga sekitar pukul 19.00 WIB.
“Update peta sebaran gempa dengan magnitudo utama 4,7 di Agam diikuti 6 gempa susulan sampai saat ini,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Padang Panjang Suaidi Ahadi, dihubungi dari Padang, Minggu (28/12).
Ia mengatakan dari tujuh kali gempa bumi tersebut, dua di antaranya dirasakan oleh masyarakat dengan magnitudo 4,7 dan 4,6.
Berdasarkan estimasi peta guncangan, gempa bumi dirasakan di wilayah Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Bukittinggi dengan kekuatan III hingga IV MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah seakan-akan ada truk berlalu. Jendela, pintu, atau dinding berbunyi).
Sejumlah warga di Lubuk Basung, Kabupaten Agam, dilaporkan berhamburan keluar rumah saat dua gempa itu terjadi pada Minggu (28/12) sekitar pukul 09.11 WIB.
“Kami sekeluarga panik keluar rumah saat gempa terjadi, ternyata tetangga juga pada berhamburan keluar rumah,” kata Afrida warga Lubuk Basung.
Datangnya bencana gempa bumi ini cukup membuat was-was warga Agam, sebab kabupaten tersebut kini masih dalam tahap pemulihan usai dihantam oleh bencana banjir bandang.
Sementara itu di Kota Padang Panjang dan Payakumbuh, guncangan terasa II – III MMI (Getaran dirasakan oleh banyak orang dan terasa nyata dalam rumah, seakan-akan ada truk berlalu, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Untuk lima gempa susulan pada titik yang sama tidak dirasakan oleh masyarakat karena magnitudonya berada di bawah 3.
Lebih lanjut Suadi menjelaskan bahwa gempa bumi yang terjadi itu merupakan segmen Kajai-Talamau, episenter terletak pada koordinat 0.17° LS, 100.1 BT,
atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 18 kilometer timur Laut Agam, Sumbar dengan kedalaman 10 kilometer.
Suaidi mengimbau kepada masyarakat Agam dan sekitarnya untuk memperhatikan daerah perbukitan, karena dengan curah hujan yang memiliki potensi tinggi sampai akhir Desember, dan adanya gempa dapat memicu terjadinya tanah longsor.
BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami, dan warga diminta agar tidak panik, serta hanya mengakses setiap informasi dari sumber resmi BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain

















