Jakarta, Aktual.co — Puluhan pasukan khusus, tentara dari Arab Saudi telah disiagakan di kota Aden, Yaman, Minggu (3/5) kemarin, untuk melawan pasukan anti-Houthi di tengah pertempuran sengit dengan pemberontak Syiah dan sekutunya.
Ali Al-Ahmadi yang merupakan juru bicara untuk Southern Perlawanan Rakyat mengatakan, para pejuang terus melakukan penyerangan terhadap para pemberontak.
Namun demikian, juru bicara Saudi telah menyangkal telah menyiagakan pasukan. Dia menegaskan, koalisi Arab tetap terlibat dalam perang di negara Semenanjung Arab tersebut.
“Tidak ada pasukan asing di Aden tetapi koalisi terus membantu memerangi milisi Houthi,” kata Brigadir Jenderal Ahmed Al-Asiri dalam sebuah pernyataannya.
Koalisi yang berusaha untuk mengembalikan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, termasuk delapan negara-negara Arab lain serta menerima dukungan logistik dari Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Hal ini telah menolak untuk mengesampingkan penggunaan resimen Angkatan Darat. Namun sampai saat ini telah banyak digunakan kekuatan udara dan artileri beberapa di perbatasan Saudi untuk membombardir Milisi Houthi dan satuan-satuan tentara sekutu.
Basis Anti-Houthi.
Wilayah Aden menjadi sarang sentimen anti-Houthi, menjadi ‘flashpoint’ sejak perang dimulai pada 26 Maret lalu, ketika koalisi mulai menyerang pasukan Houthi, lawan yang didukung Saudi, yang berbasis di Aden selama beberapa pekan sebelum melarikan diri ke Riyadh.
Berjuang di sekitar Yaman, perang saudara itu telah menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk sekitar 551 warga sipil, sejak pemboman dimulai. PBB mengumumkan pada 24 April, bahwa Lembaga Anak-anak dunia (UNICEF), sedikitnya 115 anak-anak termasuk di antaranya sudah meninggal dunia.
PBB juga memperingatkan terhadap infrastruktur atau industri yang berhenti (koleps) di negara itu karena kekurangan bahan bakar utama. (Laporan: Wisnu Yusep)
Artikel ini ditulis oleh:

















