Jakarta, Aktual.co — Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan mantan presiden AS Jimmy Carter bertemu pada Sabtu (2/5) di Kota Ramallah, Tepi Barat, dan keduanya sepakat tentang pentingnya penyelenggaraan pemilihan umum Palestina.
Abbas, selama pertemuan mereka, mendesak diakhirinya perpecahan internal di kalangan semua faksi Palestina. Ia menyerukan perujukan guna melicinkan jalan bagi pemilihan umum di Wilayah Palestina, demikian laporan kantor berita resmi Palestina, Wafa.
Carter tiba di Wilayah Palestina pada Kamis (30/4), untuk memiliki satu delegasi senior Dewan Orang Bijak Internasional. Ia mulanya dijadwalkan mengunjungi Jalur Gaza dan bertemu dengan para pejabat Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS, tapi perjalanan itu dibatalkan.
Abbas menyeru HAMAS agar mengizinkan pemerintah konsensus yang telah dibentuk oleh pada Juni tahun lalu melaksanakan tugasnya di Jalur Gaza dan mempersiapkan penyelenggaraan pemilihan umum Palestina, kata Xinhua (5/3)
Pekan sebelumnya, pemerintah konsensus menuduh HAMAS –yang merebut jalur Gaza dengan menggunakan kekerasan pada 2007– menghalanginya menyatukan semua lembaga resmi Pemerintah Otonomi Nasional Palestina (PNA).
Pemerintah itu dibentuk sejalan dengan kesepakatan, yang ditandatangani di Jalur Gaza oleh HAMAS dan faksi Fatah, pimpinan Abbas, pada Juni. Namun pemerintah tersebut mengeluh HAMAS menolak untuk membantu memungkinkannya melaksanakan peran efektif.
Laporan itu menyatakan Abbas memberi penjelasan kepada Carter dan delegasinya mengenai perkembangan baru-baru ini di Wilayah Palestina dan mengenai proses perdamaian Timur Tengah, terutama penolakan pemerintah Israel untuk mematuhi semua resolusi internasional.
Sementara itu, Carter mengatakan ia membahas dengan Abbas serangkaian masalah mendasar termasuk situasi saat ini dan masa depan bagi rakyat Palestina.
“Kami datang ke sini untuk mewakili harapan rakyat Palestina. Oleh karena itu, kami berharap bisa menyaksikan penyelenggaraan pemilihan umum Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat Sungai Jordan dan Jerusalem akan menjadi langkah penting buat mereka,” kata Carter.
Ia menyatakan delegasinya membahas penerapan kesepakatan perujukan yang dicapai pada April lalu di Jalur Gaza antara HAMAS dan Fatah. Ditambahkannya, “Dewan kami akan melakukan segala upayanya guna melaksanakan kesepakatan ini.” Pada Ahad (26/4) Komite Pemilihan Umum Sentral Palestina (CEC) mengumumkan siap menyelenggarakan pemilihan presiden dan anggota parlemen di Wilayah Palestina.
Di dalam satu pernyataan, CEC mengatakan komite itu siap menerima dekrit presiden yang menetapkan tanggal bagi penyelenggaraan pemilihan umum di Jalur Gaza, Tepi Barat dan Jerusalem Timur sejalan dengan peraturan dan hukum pemilihan umum Palestina.
“Komite menyelesaikan proses pendaftaran orang yang memiliki hak untuk memberi suara dan memiliki daftar 1.951.799 lelaki dan perempuan sebagai pemilih,” kata CEC di dalam siaran pers kepada wartawan pada Senin (27/4).
Daftar itu, katanya, berisi 78,6 persen dari seluruh warga di Wilayah Palestina yang memiliki hak untuk memberi suara. Catatan tersebut diubah dan diperbarui selama pekan pertama Maret, kata pernyataan itu.
Artikel ini ditulis oleh:

















