“Abrasi memang terus bergeser, sesuai perputaran arus, sekarang yang kencang di bagian barat yang membuat pohon tercabut dari akarnya,” kata perempuan yang membuat gubuk seadanya di pulau tersebut.
Pantauan di Pulau Tikus, sejumlah pohon kelapa dengan tinggi delapan meter sudah tumbang akibat gerusan ombak.
Yanti dan sejumlah nelayan lainnya yang kerap menginap di pulau itu menumpuk batu karang yang sudah mati di bagian batang pohon kelapa sebagai bentuk perlindungan tanaman itu dari gerusan ombak.
Pulau Tikus yang ditopang karang hampir seluas 200 hektare merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang mulai dilirik untuk wisata bahari. Luas daratan pulau tersebut terus menyusut dari sebelumnya dua hektare menjadi hanya 0,6 hektare.
Bagi nelayan Kota Bengkulu, pulau tersebut berfungsi vital, salah satunya tempat berteduh saat badai menerpa wilayah perairan Bengkulu.
Artikel ini ditulis oleh: