Makassar, Aktual.com – Lembaga filantropi Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah berkeliling mendistribusikan air bersih, banyak menemukan warga mengalami gangguan kesehatan disebabkan oleh kekeringan.

“Kami sudah berkeliling daerah di Indonesia dan di banyak tempat warganya mengalami gangguan kesehatan karena dampak dari kemarau ini,” ujar Kepala Tim Medis ACT dr Rizal Alimin, Kamis (22/8).

Ia menambahkan kemarau panjang dapat memicu sejumlah penyakit diantaranya, Hepatitis A, tifus, inspeksi saluran pencernaan akut (ISPA), hingga stunting pada anak adalah penyakit yang kerap muncul.

Dalam pemantauan hari tanpa hujan (HTH) per 10 Agustus 2019, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memetakan sebagian besar wilayah di Indonesia itu tidak diguyur hujan dan paling tandus di daerah Pulau Jawa.

Ia menjelaskan di daerah Pulau Jawa hujan sudah tidak turun setidaknya selama 60 hari terakhir. Selain Jawa, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur juga ditandai sebagai zona merah, yakni wilayah yang mengalami kekeringan ekstrem.

Dokter Rizal Alimin menyebutkan, bukan hanya musim hujan yang dapat membawa berbagai penyakit, kemarau yang terjadi tahun 2019 ini juga sangat memungkinkan menghadirkan penyakit bagi masyarakat.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Abdul Hamid