“Apalagi jika kemarau terjadi secara ekstrem dalam waktu yang cukup panjang, berbagai penyakit memungkinkan menjangkiti warga,” katanya.
Selain keterbatasan air bersih, berbagai dampak juga timbul akibat kemarau. Di bidang ekonomi, warga harus merogoh kocek lebih untuk membeli air. Sedangkan di kesehatan, kekeringan berdampak pada munculnya sejumlah penyakit.
Dia pun menjelaskan kebutuhan air setiap individu sangat penting. Sekitar tiga persen tubuh manusia terdiri dari air. Air pun dibutuhkan tubuh untuk tetap menjaga kesehatan organ, terutama ginjal.
Pengaruh kemarau terhadap kesehatan memang tidak dapat langsung dirasakan. Menurut dr Rizal, hal itu disebabkan berkurangnya konsumsi dan penggunaan air dalam secara perlahan.
Hepatitis A dan tipes misalnya, penyakit ini dapat timbul akibat berkurangnya volume air. Ketika kemarau datang, sungai-sungai serta sumur mengalami penurunan volume yang membuat pelarutan kotoran yang masuk ke air menjadi lebih sulit.
Kemarau juga dapat menimbulkan gangguan pernapasan. Saat musim kemarau, debu lebih banyak dan udara lebih berpolusi.
“Ketika kemarau, orang lebih mudah terpapar ISPA karena debu lebih banyak beterbangan,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh: