Jakarta, Aktual.com — Energy Watch Indonesia (EWI) merasa sangat kecewa kepada pemerintah mendengar adanya keputusan dari PT Pertamina (Persero) untuk impor Gas (LNG) senilai lebih dari USD20 miliar.

“Ironi menyedihkan bagi bangsa kita, di tengah ketidakjelasan progress eksploitasi Masela, kita justru dihadapkan pada sebuah keputusan Pertamina untuk impor Gas (LNG) dengan total nilai lebih dari USD20 Miliar,” kata Direktur Eksekutif EWI, Ferdinand Hutahaean, Kamis (21/1).

Impor ini akan dilakukan dari negara AS denga total nilai USD13 Miliar dan dari negara Australia dengan nilai yang hampir sama. Transaksi ini akan berlangsung dalam kurun waktu selama 20 tahun.

Lebih lanjut menurutnya rakyat berhak kecewa dan marah kepada pemerintah atas ketidakmampuannya mengutamakan kepentingan nasional, karena yang menjadi aneh selama ini adalah disaat neraca gas Indonesia defisit namun pemerintah malah ekspor gas ke negara China.

“Ironi yang menyedihkan, tentu tidak mungkin kita marah pada Pertamina yang melaksanakan tugasnya memenuhi kebutuhan gas nasional. Yang patut menerima kritik dan marah dari publik adalah kebijakan pemerintah yang tidak mengutamakan negara menjadi penyebab semua kekacauan ini. Disaat neraca gas kita defisit, pemerintah malah ekspor gas ke China. Produksi Donggi senoro tidak terserap bahkan hingga 15 kargo lebih,” bebernya.

Dia menuding pemerintah telah mengalami sesat pikir dalam mengeluarkan kebijakan pengelolaan gas nasional.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan