Jakarta, Aktual.com — Wakil Ketua DPR-RI, Fahri Hamzah menyebutkan, pengunduran diri Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsuddin di tengah kondisi isu Freeport yang masih memanas dirasa agak janggal. Selain waktu jabatannya yang memang mau habis, tapi pengunduran diri itu tak lama setelah kedatangan Dubes AS untuk Indonesia, Robert Blake.
“Jadi kemunduran Maroef itu betapa pentingnya kita harus melakukan investigasi terhadap apa yang terjadi dengan Freeport. Apakah ada permainan tingkat tinggi?” tandas Fahri di Gedung BPK, Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut dia, kunjungan Robert Blake ke Freeport di Papua dan pengunduraan diri Maroef serta sebelumnya Chairman Freeport McMoRan, Jim Moffet yang waktunya tidak jauh berbeda, jelas menjadi tanda tanya besar.
“Kartu apa yang mau dimainkan Freeport? Itu dianggap sukses atau gagal? Ini jadi tanda tanya besar,” sebut politisi PKS ini.
Untuk itu, kondisi ini tidak bisa diidiamkan oleh pemerintah. Justru harus menjadi langkah awal untuk mengambil keputusan secara menyeluruh dalam melihat operasional Freeport di Papua ke depannya. Makanya ia sangat mendesak agar dilakukan investigasi.
“Untuk DPR senidiri, untuk masa sidang ini kami ingin mengecek, ada apa di belakang renteyan kwjadian ini. Bisa saja kami bentuk Pansus,” tegas dia.
Kalau itu dibentuk, kata dia, nantinya Pansus daoat mengusulkan ke Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk melakukan audit dan investigasi.
“Misalnya, ada lapiran berapa yg sudah diekploitasi Freeport. Siapa saja yg pegang saham, bisa diinvestigasi pembagian secara proporsional bagi Papua dan masyarakat sekitar bagaimana? Jadi nanti semua serahkan ke BPK,” tegas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan