Jakarta, Aktual.com – Bank Pembangunan Asia (ADB) menegaskan komitmennya untuk mengalokasikan pinjaman kepada Pemerintah Indonesia sekitar dua miliar dolar AS per tahun dalam jangka menengah.

“Strategi kemitraan tingkat negara ADB periode 2016-2019 dengan Indonesia berfokus pada peningkatan layanan infrastruktur, penguatan tata kelola ekonomi serta peningkatan pendidikan dan ketrampilan,” ujar Presiden ADB Takehiko Nakao dalam konferensi pers bersama Menkeu Sri Mulyani Indrawati di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (1/2).

Sementara dalam operasi sektor swasta, ADB akan berinvestasi di berbagai sektor seperti energi bersih dan terbarukan, agribisnis, rumah sakit serta farmasi.

Dukungan ADB di sektor energi akan memperluas jangkauan dan efisiensi jaringan kelistrikan nasional serta membantu pengembangan sumber energi bersih seperti gas alam dan panas bumi. Investasi bagi irigasi pedesaan akan membantu meningkatkan produktivitas dan penghasilan pedesaan.

Sebagai salah satu negara pendri ADB pada 1966, Indonesia telah menerima 31,8 miliar dolar AS dalam bentuk pinjaman negara maupun non-negara, serta 3,2 juta dolar AS dalam bentuk bantuan teknis dan hibah.

Dukungan ADB difokuskan pada pengelolaan sumber daya alam, pendidikan, energi,keuangan, transportasi dan pasokan air serta layanan perkotaan lain.

Tahun 2016, ADB memberikan dukungan senilai 1,75 miliar dolar AS (termasuk 17 juta dolar AS dalam bentuk hibah) kepada Indonesia, 1,26 miliar dolar AS di antarabya diperuntukkan bagi pemerintah.

Sementara itu operasi sektor swasta ADB pada 2016 sejumlah 475 juta dolar AS atas pinjaman dan investasi ekuitas di sejumlah proyek panas bumi dan gas guna mendukung opsi bahan bakar rendah karbon bagi Indonesia.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka