Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (3/9) sore, melemah sebesar 126 poin menjadi ke Rp14.815 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.689 per dolar AS.
Research Analyst FXTM Lukman Otunuga di Jakarta, Senin mengatakan bahwa gejolak ekonomi di Turki dan Argentina telah membebani mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
“Meskipun Bank Indonesia melakukan intervensi dalam upaya untuk mempertahankan rupiah, namun kuatnya sentimen negatif eksternal menghalangi upaya BI untuk melindungi mata uang domestik,” katanya.
Ia menambahkan bahwa masih adanya ketegangan perdagangan Amerika Serikat dan Tiongkok, dan spekulasi kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang semakin tinggi mengikis selera untuk mata uang negara berkembang.
“Di tengah situasi itu dapat membuat rupiah terdepresiasi lebih lanjut,” katanya.
Ia mengatakan bahwa sejumlah pelaku pasar uang kini menanti kebijakan Bank Indonesia ke depannya, apakah akan menaikkan suku bunga lagi tahun ini atau ada kebijakan lain.
“Itu adalah salah satu pertanyaan sejumlah pelaku pasar,” katanya.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (3/9), tercatat mata uang rupiah melemah menjadi Rp14.767 dibanding sebelumnya (31/8) di posisi Rp14.711 per dolar AS.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan