“Bahkan sebetulnya nilai tukar yang anjlok itu tak hanya menjadi beban dunia usaha, tapi juga bagi pemerintah sendiri. Karena pemerintah sering melakukan impor,” kata dia.

Selama ini, untuk menutupi kebutuhan di dalam negeri, pemerintah banyak melakukan kebijakan impor. Baik itu impor pangan, impor kebutuhan proyek infrastruktur, dan lainnya.

“Jadi intinya, secara kuantitatif sebetulnya APBN kita sudah jatuh separuh sejak awal (pemerintahan Jokowi) itu. Ditambah lagi target di sektor fiskal seperti penerimaan pajak juga tidak tercapai,” kata Daeng.

Busthomi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid