Jakarta, Aktual.com – Regulator telekomunikasi Afghanistan menulis surat kepada penyedia layanan internet pada minggu ini yang memerintahkan untuk memblokir layanan WhatsApp dan Telegram, namun tidak segera jelas apakah mereka telah mematuhinya.

Penggunaan media sosial dan layanan pesan instan seluler telah meledak di Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir.

Pengguna media sosial dan kelompok hak sipil bereaksi dengan kemarahan terhadap laporan awal langkah tersebut dan surat yang dikirim oleh regulator telekomunikasi ATRA dibagikan secara luas di media sosial.

Beberapa laporan media, yang mengutip sumber yang tidak dikenal, mengatakan bahwa langkah tersebut telah diperintahkan oleh Direktorat Keamanan Nasional untuk menggagalkan penggunaan layanan pesan terenkripsi oleh Taliban dan kelompok pemberontak lainnya.

Namun laporan tersebut tidak dapat segera dikonfirmasikan.

Pejabat yang sementara bertindak sebagai Menteri Telekomunikasi Afghanistan, Shahzad Aryobee, mengepos sebuah pesan di Facebook yang mengatakan bahwa regulator telekomunikasi telah diperintahkan untuk memblokir secara bertahap layanan tersebut untuk memperbaiki fungsinya setelah menerima beberapa keluhan.

“Pemerintah berkomitmen untuk kebebasan berbicara dan tahu bahwa ini adalah hak dasar bagi rakyat kita,” tulisnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby