Surat oleh regulator telekomunikasi ATRA, tertanggal 1 November dan ditandatangani oleh seorang pejabat regulator, mengatur perusahaan internet untuk memblokir layanan WhatsApp milik Facebook dan Telegram “tanpa penundaan” untuk jangka waktu 20 hari.

Namun, layanan tersebut masih bekerja normal pada minggu ini dan tampaknya masih bekerja normal Sabtu ini pada operator pemerintah Salaam dan penyedia layanan swasta.

Pada Jumat, terdapat laporan tentang adanya gangguan, namun tidak jelas apakah hal tersebut disebabkan oleh penghentian layanan secara disengaja atau oleh masalah layanan WhatsApp yang dialami di beberapa negara.

Layanan telepon seluler telah menjadi salah satu kisah sukses besar di Afghanistan sejak Taliban digulingkan dari kekuasaan oleh sebuah kampanye yang dipimpin Amerika Serikat pada 2001, namun ada juga keluhan dari pengguna tentang kualitas dan jangkauan.

WhatsApp dan layanan serupa, termasuk Facebook Messenger dan Viber, banyak digunakan oleh politisi Afghanistan dan anggota pemerintah serta oleh Taliban, yang memiliki operasi media sosial miliknya yang canggih.

Juru bicara utama gerakan tersebut, Zabihullah Mujahid, menulis kepada para wartawan minggu ini yang memberi nomor Viber-nya “jika sewaktu-waktu WhatsApp tidak berfungsi.”

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby