Jakarta, Aktual.com — Banyak dan sering Muslim berdoa memohon sesuatu kepada Allah SWT, akan tetapi kita merasa bahwa doa-doa tersebut tidak dikabulkan. Hal ini sering mendatangkan sikap pesimis bahkan tak jarang kita menghentikan permintaan doa yang dimaksud.
Ustad Hasanudin menuturkan, bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar doa kita diijabah oleh Allah SWT. Bahwa terkadang doa tidak atau belum dikabulkan oleh Allah SWT karena ada alasan syarat yang belum terpenuhi, tapi terkadang juga iradah (kehendak Allah SWT ) yang memberi jalan lain selain yang kita panjatkan karena Allah Maha Tahu akan hakikat suatu masalah.
Dalam sebuah Hadis Riwayat Imam Ahmad dari Abu Said al Khudri Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا. قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ اللَّهُ أَكْثَرُ
Artinya, “Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah SWT selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal, Allah akan segera mengabulkan do’anya, Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid).
Hadis ini menyimpulkan, bahwa suatu doa akan diterima oleh Allah SWT dengan tiga cara yaitu,
1. Allah SWT mengabulkan apa yang kita inginkan (Diperkenankan Langsung)
2. Allah SWT akan memberikan yang terbaik untuk kita asalkan kita mau bersabar dan tawakal (Ditunda).
a. Ditunda dan dikabulkan di Dunia
b. Ditunda dan dikabulkan di Akhirat
3. Allah SWT akan memberikan kita sesuatu yang lebih baik dari doa kita (Diganti dengan yang lain).
“Tidak seorang pun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera di dunia ini, dan bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahim, atau istijal (menuntut segera terkabul),” kata Ustad Hasanudin, kepada Aktual.com, di Jakarta, Rabu (24/02).
Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan istijal itu?” Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada Robku, namun belum juga dikabulkan” (HR. Ath-Thirmidzi). Bersambung….
Artikel ini ditulis oleh: