Jakarta, Aktual.com – Sikap Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terhadap warga kelas menengah ke bawah di Jakarta semakin jelas. Dia mengaku semakin ‘nafsu’ gusur pemukiman yang dianggapnya kumuh dan liar di Jakarta. Alasan dia, kampung yang dianggapnya kumuh dan liar itu sumber masalah di Jakarta.

“Semua kawasan pinggir sungai bongkar saja deh. Kawasan-kawasan kumuh itu yang selalu jadi masalah. Iya kan?” ujar Ahok, di Jakarta, Selasa (19/1). Lanjut dia, “Itu kan pasti bangunannya liar itu. Kalau kami mau normalisasi sungai, pasti kita bongkar rumah-rumah itu.”

Pernyataan itu dilontarkan Ahok menanggapi kejadian pengeroyokan terhadap anggota Polsek Senen saat lakukan penggerebekan narkoba di kawasan Matraman, Senin (18/1).

Lalu apa solusi yang ditawarkan Ahok? Biasanya, solusi yang ditawarkan dia untuk menangani perkampungan kumuh adalah penggusuran. Lalu warga yang tergusur ditawarkan menyewa rusun yang biasanya juga diklaim Ahok memiliki fasilitas mewah seperti apartemen, hanya karena disediakan lift.

Dari informasi yang dihimpun Aktual.com di situs jakartapedia.bpadjakarta, disebutkan hampir seluruh wilayah di DKI ada lingkungan pemukiman kumuh.

Di Jakarta Pusat: pemukiman yang dianggap kumuh ada di kecamatan Senen, Kemayoran dan Johar Baru atau tepatnya di kelurahan Petojo Selatan, Karang Anyar, dan Galur. Di wilayah Jakarta Timur: di kelurahan Cipinang Melayu, Cipinang, Cempedak, Pisangan Baru, Kayu Manis dan Pisangan Timur.

Di Jakarta Selatan: di kecamatan Kebayoran Lama, Mampang Prapatan dan Pancoran. Di Jakarta Barat, ada di kecamatan Angke, Duri Utara, Tambora, Kapuk dan Rawa Buaya.

Artikel ini ditulis oleh: