Jakarta, Aktual.co —Pemprov DKI Jakarta berencana bangun ruang bawah tanah seluas 60 hektar di kawasan Monas untuk dijadikan lahan parkir, dan tempat jualan pedagang kaki lima (PKL).
Plt Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan ingin di bawah tanah itu juga dibangun hotel.
“Saya maunya gedung, kalau perlu dibikin hotel di dalam, kenapa nggak boleh? Sebesar mungkin kita pakai, kapan lagi ada tanah di tengah monas. Terus kita kepingin masukin 20.000 motor di situ. Supaya nanti pas ada bus gratis, orang capek-capek sampai Jakarta, masuk ke situ,” ujar  di Balaikota DKI, Rabu (12/11).
Tapi saat ditanya kapan proyek itu bisa dimulai, dia mengatakan masih menunggu Detail Enginering Design (DED) dari Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI. Sedangkan untuk dasar hukumnya, menggunakan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No. 167 Tahun 2012 tentang  pemanfaatan ruang bawah tanah.
Sementara itu, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Jakarta, Gamal Sinurat memperkirakan DED akan selesai pada 2015 mendatang dan pembangunan dapat dimulai pada tahun 2016.
“Setelah 2016 baru pembangunan fisiknya. Semua tergantung karena DED sedang disusun oleh Dinas Perumahan,” ujar Gamal ketika dihubungi, Rabu (12/11).
Dari pihak Monas sendiri, Kepala UPT Monumen Nasional (Monas), Rini Hariyani menyambut baik rencana Pemprov tersebut. Ia beralasan dengan dibangunnya beberapa fasilitas di ruang bawah tanah Monas dapat menambah lokasi lahan parkir dan penataan PKL.
“Saya senang-senang saja kalau Monas mau dibangun. Pokoknya awalnya akan dibangun bawah tanah untuk parkir dan hotel,” ujar Rini ketika dihubungi, Rabu (12/11).
Untuk fasilitas hotel, Rini menjelaskan bahwa hotel itu akan berkapasitas 200 kamar. Dengan dibangun hotel, maka akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Monas. “Nanti katanya akan ada 200 kamar di hotel itu.”

Artikel ini ditulis oleh: