Jakarta, Aktual.com – Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ‘sewot’ saat ditanya cetak biru (blueprint) rencana pembangunan di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara.

Terkait rencana Ahok menggusur empat titik di kawasan Penjaringan. Yakni Kampung Luar Batang, Pasar Ikan, Kampung Akuarium dan Museum Bahari. “Mau blueprint apa? Teknik penertiban? Enggak usah,” jawab dia, di Balaikota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (31/3). Lanjut Ahok, “Kalau kita mau berdebat soal detail, maunya apa? Berantem kita,” elak dia.

Sesumbar dia, sangat mudah mendesain pembangunan di kawasan itu. Sebab Ahok mengaku sudah punya wacana mendirikan plasa, pemasangan turap dan membangun taman di sekitar lokasi. “Apa sih yang susah?” kata dia.

Untuk anggaran, dia tidak merogoh dari APBD DKI, tapi seperti biasa andalkan CSR dari para pengembang. “Enggak udah pakai APBD. Panggil saja kewajiban pengembang, CSR (corporate social responbility, red),” ujar Ahok.

Bukan kali pertama Ahok dibuat sewot saat ditanya terkait penggusuran Luar Batang. Dua hari lalu, dia juga sewot saat diminta tanggapan akan nasib anak yatim yang bakal terkena dampak penggusuran. Muka sang gubernur memerah naik pitam sampai akhirnya, seperti biasa, tersemburlah kata-kata kemarahannya.

“Kalau gitu saya mau pelihara anak yatim piatu, terus saya mau kuasai Monas boleh nggak? Saya pelihara seribu, tapi Monas kasih saya, termasuk Balai Kota kasih saya. Saya akan pelihara anak dua ribu anak yatim, boleh nggak saya mau dudukin Monas?” ucap dia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (29/3).

Sebelumnya, Ahok menuding isu penggusuran kawasan Luar Batang adalah upaya penjegalan oleh lawan politiknya terkait Pilkada 2017. Namun tudingan itu terbantahkan oleh sikap warga Luar Batang yang akan lakukan aksi penggalangan ‘cap jempol darah’ guna menolak rencana Pemprov DKI menggusur kampung mereka.

Artikel ini ditulis oleh: