Sejumlah anak pencari suaka Muslim Rohingya mengaji di lokasi penampungan pada hari kedua Ramadan 1437 H, di Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/6). Untuk mengisi waktu selama bulan Ramadan para pencari suaka etnis Rohingya melakukan berbagai aktivitas dan memperbanyak ibadah seperti membaca AlQuran dan salat berjamaah. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/ama/16

Purwokerto, Aktual.com – Orang tua berperan penting dalam mengembangkan kecerdasan spiritual anak-anak, kata Dosen Fakultas Syariah IAIN Purwokerto, Jawa Tengah, Mughni Labib.

“Salah satunya dengan cara menjadi contoh yang baik bagi anak-anak mereka, serta membekali anak-anak dengan pendidikan agama sejak dini,” katanya di Purwokerto, Senin (13/11).

Menurut dia, pembentukan karakter dan juga kecerdasan spiritual anak harus dimulai dari pendidikan keluarga.

“Sudah menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya sejak dini agar tidak salah asuh, dan memastikan anak mendapatkan pendidikan agama dengan baik,” katanya.

Setelah pendidikan keluarga, kata dia, baru pendidikan formal di sekolah, dan nonformal di masyarakat.

“Orang tua jangan hanya memikirkan kecerdasan intelektual anak-anak mereka tanpa dibarengi kecerdasan lainnya seperti kecerdasan spiritual,” katanya.

Dia menambahkan, orang tua perlu berdiskusi dengan guru agama anak-anak mereka, untuk mengetahui perkembangan kecerdasan spiritual anak-anak mereka.

“Tentu orang tua harus tahu siapa guru agamanya. Karena anak akan mengikuti agama gurunya, ini yang jarang terpikirkan oleh orang tua,” katanya.

Namun demikian, dia mengingatkan bahwa orang tua merupakan guru sejati bagi anak-anak mereka.

“Orang tua merupakan guru sejati bagi anak-anak sehingga jangan melepas seluruh tanggung jawab kepada orang lain atau guru di sekolah, caranya dengan memberikan keteladanan dan membentuk karakter anak-anak mereka,” katanya.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: