Saat ini mahasiswa S3 Biomedik FKUI akan melakukan uji in vivo dengan Andrografolida. Proses untuk patennya itu membutuhkan waktu empat tahun.

“Saya tentu berharap terus dilakukan penelitian untuk melihat kandungan apa yang ada pada getah Bajakah ini, dilakukan isolasi dan setelah ditemukan komponen aktifnya dilakukan penelitian in vitro di tingkat sel. Dan jika terbukti efektif, lanjut ke penelitian in vivo dengan animal,” kata dia.

Ari mengemukakan setelah penelitian getah Bajakah lolos pada uji praklinik, bisa berlanjut ke uji klinik. Uji Klinik sendiri akan melakukan empat tahap dimulai dari orang normal sampai dampak obat ini setelah sampai di pasar.

“Butuh waktu, kalau kita fokus dan memang menghasilkan sesuatu tentu ini akan membawa manfaat untuk penemunya dan bermanfaat untuk orang banyak,” kata dia.

Prof Ari mengapresiasi temuan siswa SMAN 2 Palangka Raya yang mendapatkan medali emas pada kompetisi internasional World Invention Creativity Olympic (WICO) di Korea atas penelitian tanaman Bajakah yang terbukti menghilangkan sel kanker pada hewan percobaan.

“Saya sebagai akademisi dan peneliti mengapresiasi penemuan siswa ini. Tentu ini membawa kebanggaan tersendiri buat kita semua,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh: