Padang, aktual.com – Akademisi dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat Prof Rika Ampuh Hadiguna menyakini ekonomi syariah bisa menjadi salah satu alternatif perekonomian di tataran global.

“Indonesia harus bisa membuktikan dengan sistem ekonomi syariah akan menguntungkan banyak pihak, dan bisa menjadi alternatif sistem perekonomian baru,” kata Prof Rika Ampuh Hadiguna, di Padang, Rabu (10/5).

Hal tersebut disampaikan Prof Rika menanggapi posisi Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN yang dilaksanakan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Guru besar bidang ilmu sistem logistik tersebut mengatakan dalam konsep ekonomi syariah, maka keuntungan maupun risiko (kerugian) akan ditanggulangi secara bersamaan. Sementara, di sistem konvensional hal tersebut tidak ditemukan.

Misalnya, saat Bank Dunia atau pemberi modal memberikan suntikan dana pada suatu negara kemudian penerima modal bangkrut, maka negara itu akan tetap dimintai pertanggungjawaban.

Berbeda halnya dengan konsep ekonomi syariah, hasil keuntungan dari kerja sama dua negara akan dibagi sesuai kesepakatan di awal. Apabila penerima modal mengalami kebangkrutan atau merugi, maka kedua pihak mencarikan solusi bersama.

Khusus di Indonesia, ujar dia, selama ini Wakil Presiden Ma’ruf Amin cukup berperan besar dan intens menyuarakan peran penting ekonomi syariah. Oleh karena itu, dengan menyandang status tuan rumah KTT Ke-42 ASEAN, Presiden diharapkan bisa menjalin kerja sama dengan anggota ASEAN terutama yang bukan mayoritas berpenduduk Muslim.

Untuk mengawali kerja sama antarnegara berbasis ekonomi syariah, dosen mata kuliah riset operasional tersebut menyarankan memulainya dari gagasan industri halal.

“Hal tersebut bisa dilakukan pada negara yang satu persepsi dulu,” kata dia pula.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Rizky Zulkarnain