Nilai tukar rupiah melemah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta akhir pekan ini dibuka melemah 31 poin ke Rp13.321. Posisi sebelumnya rupiah berada di Rp13.352 per dolar AS.

Analis menilai dolar AS kembali melemah terhadap mayoritas mata uang di kawasan Asia termasuk rupiah menyusul pidato Ketua The Fed Janet Yellen yang “hawkish” tidak diimbangi oleh realisasi kebijakan ekonomi Presiden AS Donald Trump.

“Komitmen Trump untuk meluncurkan insentif pajak sampai saat ini belum juga diumumkan detailnya,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Jumat (17/2).

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen dari dalam negeri juga turut menopang mata uang untuk bergerak ke area positif. Surplus neraca perdagangan Indonesia yang melebar memberikan alasan bagi mata uang domestik terapresiasi terhadap dolar AS.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus neraca perdagangan Januari 2017 mencapai 1,40 miliar dolar AS, dipicu oleh surplus sektor nonmigas 1,93 miliar dolar AS.

Ia menambahkan, Bank Indonesia yang mempertahankan suku bunga acuan menandakan kehati-hatian.

Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan “7-Day Reverse Repo Rate” sebesar 4,75 persen pada Februari 2017, karena mempertimbangkan masih derasnya tekanan dari ketidakpastian ekonomi global dan potensi kenaikan inflasi dalam negeri.

Ia menambahkan, fokus pelaku pasar saat ini sedang tertuju pada angka inflasi Februari 2017 serta persiapan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

“Sentimen itu akan memengaruhi fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS ke depannya,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka