“Intensitas asap umumnya meningkat pada dini hari menjelang pagi hari, akibat labilitas udara yang stabil pada rentang pukul 01.00 – 07.00 WIB,” tambahnya.

Akibat asap Rabu pagi, kata dia, jarak pandang tercatat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang hanya 700-800 meter dengan kelembapan 95-96 persen pada keadaan cuaca asap, dampaknya dua penerbangan terpaksa delay.

“Selasa malam (17/9) pukul 21.00-22.00 WIB, jarak pandang sempat tujuh kilometer, namun setelah itu angkanya terus menurun di bawah ambang batas hingga pukul 05.00-06.00 WIB,” jelas Beny.

Fenomena asap sendiri diindikasikan dengan kelembapan yang rendah dengan partikel-partikel kering di udara hasil proses pembakaran, hal tersebut berpotensi diperburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi sehingga membentuk fenomena kabut asap.

Kondisi langit pada malam harinya terpantau tanpa awan, akibatnya radiasi permukaan bumi lepas keluar atmosfer sehingga suhu di permukaan relatif dingin pada dini hari menjelang pagi, yakni berkisar antara 22-23 derajat celcius.

Artikel ini ditulis oleh: