Jakarta, Aktual.com – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Sumatera Barat mencatat sekitar 50 ton ikan milik pembudidaya keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau, mati mendadak akibat angin kencang disertai curah hujan tinggi melanda daerah itu semenjak Minggu (26/11).

“Ke 50 ton ikan yang mati ini dengan berbagai ukuran mulai dari ukuran tiga sampai tujuh sentimeter,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Ermanto di Lubukbasung, Minggu (3/12).

Ikan yang mati ini berasal dari puluhan unit keramba jaring apung milik 15 pembudidaya ikan yang tersebar di Bayua, Linggai, Duo Kito, Tanjung Sani dan Koto Melintang.

Akibat kejadian ini, pembudidaya ikan mengalami kerugian sekitar Rp1,5 miliar karena harga per kilogram sebesar Rp30 ribu.

“Saat ini ikan sudah mengapung ke permukaan danau dengan keadaan sudah membusuk,” tambahnya.

Menurut dia, kematian ikan ini terjadi semenjak Senin (27/11), akibat angin kencang dan curah hujan cukup tinggi melanda daerah itu semenjak Minggu (26/11).

Setelah itu, ikan mengalami pusing dan beberapa jam ikan sudah mengapung kepermukaan danau.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Eka