“Ini akibat pembalikan air dari dasar danau ke permukaan, sehingga oksigen berkurang karena di dasar danau terdapat tumpukan sisa pakan ikan cukup banyak,” tegasnya.

Dengan kematian ini, pihaknya mengimbau pembudidaya agar segera memanen ikan yang sudah siap panen dan memindahkan ke kolam air tenang.

Selain itu, mengurangi pemberian pakan ikan, hidupkan mesin oksigen dan lainnya.

“Ini untuk meminimalkan kematian ikan yang dapat menambah kerugian bagi pembudidaya,” ujarnya.

Sebelumya, pihaknya telah mengimbau pembudidaya untuk tidak melakukan aktifitas budidaya ikan beberapa tahun kedepan di Danau Maninjau.

Ini dalam mengurangi pencemaran danau akibat sisa pakan, karena kondisi danau vulkanik ini dalam keadaan tercemar berat.

Salah seorang pembudidaya ikan, Hendra (35) mengatakan kematian ikan ini akibat kekurangan oksigen, karena sebelum kematian angin kencang disertai curah hujan melanda daerah itu.

Satu hari setelah kejadian ini, ikan mulai pusing dan mati mendadak termasuk ikan miliknya.

“Ikan milik saya mati sekitar dua ton dengan ukuran siap panen. Agar tidak mengalami kerugian, saya sudah memanen ikan yang masih tersisa,” lanjutnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Eka