Semarang, Aktual.com — Pertumbuhan bisnis perhotelan di Kota Semarang mulai terkena dampak melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan IV tahun 2015. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat ada satu investor yang menunda pembangunan hotel bintang empat di pusat kota Semarang.
Ketua PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan mengungkapkan penundaan proyek hotel bintang empat milik seorang investor asing itu terjadi lantaran daya beli masyarakat sedang menurun. Hal ini tentunya mengganggu kelangsungan bisnis hotel di Ibukota Jateng.
“Temuan itu saya dapatkan dari data investasi BKPM Provinsi Jateng,” kata Heru, Selasa (22/9).
Meski begitu, ia menegaskan perlambatan perekonomian nasional tak mempengaruhi sikap investor yang sudah terlanjur melakukan tahap pembangunan hotel berbintang. Jumlah investor yang telah memulai ground breaking maupun melakukan tahap awal pembangunan hotel itu ada belasan orang.
“Mereka mau ngga mau harus merampungkan proyek hotelnya. Tidak bisa ditunda, kecuali bagi mereka yang baru mendaftarkan nilai investasinya di BKPM,” bebernya.
Ia mengungkapkan, pengusaha hotel kini dalam posisi dilematis. Pasalnya, selain harga barang yang melonjak tajam, ia juga melihat pengusaha secara tidak langsung terkena dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar.
“Saya berharap kondisi fiskal di Tanah Air bisa pulih pada akhir 2015 mendatang. Dan saya khawatir bila hal ini berlanjut maka bisnis hotel bakal berjalan stagnan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan