Padang, Aktual.com – Aparat pos Pemantau Gunung Kerinci diminta lebih kooperatif dan cepat menyampaikan informasi saat terjadi perubahan aktivitas pada gunung tertinggi di Sumatera itu.

“Kita akan lebih mudah melakukan antisipasi bila ada peningkatan aktivitas Gunung Kerinci, untuk itu aparat pos pemantau harus lebih kooperatif dan cepat menyampaikan informasi”, kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Solok Selatan Dalwison di Padang Aro, Minggu (20/11).

Dia mengatakan akibat dari perubahan aktivitas Gunung Kerinci yang terkena dampak bukan hanya wilayah Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, tetapi juga sejumlah wilayah di Sumatera Barat, khususnya Kabupaten Solok Selatan erhadapan langsung dengan gunung setinggi 3.805 meter dari permukaaan laut, merupakan gunung tertinggi di Sumatera itu. .

Khusus Kabupaten Solok Selatan katanya, dampaknya sangat besar untuk pencegahan dini diperlukan penyampaian informasi tiap terjadi perubahan aktivitas. Dia mengaku sulit mendapatkan informasi tiap terjadi perubahan aktivitas Gunung Kerinci.

“Unit pos pemantau Gunung Kerinci yang berlokasi di Kabupaten Kerinci itu, terkadang sulit dihubungi saat terjadi kelainan aktivitas pada gunung itu.”

Aktivitas Gunung Kerinci seringkali terjadi, katanya posisi Minggu padi ini terlihat menyemburkan asap berwarna kelabu lebih tebal dari biasanya. “Kondisi itu cukup membuat warga sekitarnya khawatir.”

Indra 38 tahun, warga Sangir satu daerah bersentuhan langsung dengan kaki Gunung Kerinci mengatakan, sudah satu minggu ini asap menyembur dari Gunung Kerinci terlihat lebih tebal dari biasanya.

“Biasanya semburan abu Gunung Kerinci bila tebal sampai mencemari pemukiman warga dan sudah satu minggu lebih asapnya terlihat tebal,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Wisnu