Selanjutnya, Syekh Ibnu Athaillah juga mengingatkan kepada meraka yang mendapatkan keindahan-keindahan dunia seperti berkelimpahan harta serta dapat melakukan apa yang orang lain tidak bisa lakukan seperti kesaktian, misalnya, untuk tidak tertipu dengan hal tersebut.

Sesungguhnya harta dan kesaktian yang dimiliki, itulah celah-celah setan untuk dapat menyesatkan manusia. Hal ini ditegaskan oleh Syekh Ibnu Athaillah dengan menukil firman Allah Swt.:

إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُر

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah fitnah, maka janganlah engkau tertipu” (QS. Al-Baqarah: 102)

Syekh Said Ramadhan al-Buthy rahimahullah dalam penjelasannya mengenai hal ini memberikan peringatan kepada kita:

“jika kita dapati orang ahli ibadah yang sakti, maka kita lihat dia dari sisi syariatnya. Jika fokus orang itu pada kesaktiannya, mengumbar kesaktian supaya banyak penggemar dan lalai pada ibadah dan syariat, berarti kesaktian orang itu berasal dari syetan. Ia telah terpedaya oleh syetan hingga lalai pada syariat Allah.”

Laporan: Mabda Dzikara

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid