Sejumlah anak pencari suaka Muslim Rohingya mengaji di lokasi penampungan pada hari kedua Ramadan 1437 H, di Medan, Sumatera Utara, Selasa (7/6). Untuk mengisi waktu selama bulan Ramadan para pencari suaka etnis Rohingya melakukan berbagai aktivitas dan memperbanyak ibadah seperti membaca AlQuran dan salat berjamaah. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/ama/16

Jakarta, Aktual.com – Alquran menurut definisinya adalah Kalamulloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mukjizat dan membacanya dianggap sebagai ibadah.

Sebuah ibadah tentu mempunyai aturan khusus tata cara dalam melaksanakannya, seperti aturan melaksanakan ibadah sholat, zakat, puasa, serta haji. Demikian juga membaca alquran, ada aturan dan tata cara khusus dalam membacanya baik pengucapan huruf yang sesuai dengan makhroj dan sifatnya, ataupun ketertiban bacaan yang sesuai dengan kaidah-kaidah tajwid.

Sehingga amal tersebut pantas dianggap amal sholih yang diterima oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Al Qur’an sendiri diturunkan memakai bahasa arab. Bahasa arab adalah bahasa yang tulisannya haruslah sama persis dengan pengucapannya. Karena berpengaruh pada makna yang terkandung didalamnya. Tata bahasa yang terdapat dalam alquran sendiri memiliki sastra yang harus dibaca secara teratur sesuai dengan aturan- aturan ilmu tajwid.

Didalam alqur’an suroh albaqoroh ayat 121, Allah berfirman:

ٱلَّذِينَ ءَاتَيۡنَـٰهُمُ ٱلۡكِتَـٰبَ يَتۡلُونَهُ ۥ حَقَّ تِلَاوَتِهِۦ

Artinya: “Dan orang-orang yang telah kami beri kitab, mereka membacanya sebagaimana mestinya,”.

Menurut ayat diatas, sudah seharusnya membaca alquran harus benar-benar sesuai aturan dalam membacanya, baik makhroj ataupun tajwidnya.

Dalam belajar Al Qur’an seharusnya melalui guru pembimbing yang sesuai pada kapasitasnya. Karena Alqur’an sejak mulai diterima oleh baginda Rasul, diajarkan langsung secara musyafahah. Agar keabsahan bacaan tersebut benar-benar terjaga .

Kesalahan-kesalahan dalam membaca Alqur’an bisa menjadi dosa, apabila membaca Al Qur’an tanpa lewat pembimbing maka bacaan Al Qur’an tersebut tidak diterima, dan apabila kesalahan tersebut disengaja maka bisa menjadikan kekufuran pada pembaca Alqur’an tersebut.

Dari hal diatas tentu belajar Al Quran sangat penting dan menjadi salah satu amal yang paling utama. Salah satu hadist yang sangat terkenal dan diriwayatkan oleh sayyidina Utsman RA, Rasululloh bersabda :

خيركم من تعلم القرأن وعلمه (رواه البخارى)

Artinya “Sebaik-baik kalian semua adalah orang yang mempelajari Alqur’an dan mengajarkanya“[HR Bukhori]

Rasulullah memberikan motivasi kepada kita semua, dengan menganggap orang orang yang mempelajari Al Qur’an dan kemudian mengajarkanya termasuk orang orang yang terbaik, serta banyak hadist –hadist lain yang mendukung kesahihan hadist tersebut.

Semoga Allah SWT memberikan petunjuk, taufiq dan ‘inayahnya serta menjadikan kita hamba-hamba terbaikNya yang senantiasa belajar dan mengajarkan Alqur’an tanpa mengenal malu karena berbagai situasi pada diri kita…Amiin

Laporan: Syafiq El Jontrowi

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid