Jakarta, Aktual.com — Mungkin Anda sering mendengar, bila Al Quran merupakan obat dari berbagai macam penyakit, ternyata hal tersebut memang benar adanya. Seperti yang telah diterangkan oleh Ustad Hasanudin kepada Aktual.com, pada Senin (11/04). Ia menjelaskan mengapa Al Quran sebagai obat dari berbagai penyakit.

“Begini beberapa saat lalu saya pernah membaca sebuah berita yang mana berita tersebut mengatakan bahwa sebuah hasil dari penelitian Lembaga Ilmu Kedokteran Islam di Amerika, menunjukkan bahwa bacaan Al Quran dapat menurunkan ketegangan pada hampir seluruh pasiennya. Diperkirakan 97 persen pasien menjadi mengendor jaringan dan organ sarafnya yang sebelumnya sangat tegang, setelah rajin membaca dan menghayati Al Quran. Penelitian ini dilakukan dengan waktu yang cukup lama. Sampel yang diambil dai kaum Muslimin Arab maupun non-Arab, yang berbahasa Arab maupun bukan, atau yang non-Muslim sekalipun. Hasilnya sangat menakjubkan, sekitar 97 persen pasien menjadi lebih tenang akibat pengaruh bacaan Al-Quran,” beber Ustad Hasanudin.

“Hasil dari penelitian tersebut sebenarnya adalah sebuah bukti yang nyata jika memang benar jika Al Quran adalah obat dari segala penyakit. Dan yang perlu kita ingat di sini adalah niat, mengapa damikian ?. Karena jika niat kita salah maka apa yaang kita harapkan tidak akan terjadi,” katanya lagi.

Allah SWT berfirman,

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا

Artinya, “Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”(Al-Isra’ : 82).

Al Quran mengandung obat dan rahmat. Namun hal ini tidak berlaku untuk setiap orang, hanya khusus bagi orang-orang yang beriman saja, yaitu orang-orang yang membenarkan ayat-Nya dan mengamalkannya.

Adapun orang-orang zalim yang tidak mau percaya dan mengamalkan Al Quran, maka ayat-ayat tersebut akan semakin membuat mereka rugi, karena telah tegak hujjah kepada mereka. Obat yang terdapat di dalam Al Quran bersifat umum, mencakup obat bagi hati dari keraguaan, kejahilan, pendapat akal yang rusak, serta keinginan hati yang jelek.

Al Quran mengandung ilmu dan keyakinan, yang bisa menghilangkan seluruh keraguan dan kejahilan, serta mengandung nasehat dan peringatan, yang menghilangkan syahwat yang menyelisishi perintah Allah SWT. Selain itu Al Quran merupakan obat bagai penyakit jasmani dari berbagai penyakit dan penderitaan.

Adapun yang dimaksud Al Quran sebagai rahmat, karena di dalam Al Quran merupakan sebab dan perantara untuk mendapatkan rahmat Allah SWT. Kapan pun hamba melakukannya akan mendapatkan keberuntungan dengan rahmat dan kebahagiaan yang abadi, serta mendapatkan pahala.

“Ibarat resep dari seorang dokter, pasien sering sulit untuk membacanya bahkan memahaminya. Tetapi seorang pasien percaya bahwa resep tersebut tidak mungkin salah karena dokter diyakini tidak mungkin berbohong. Sama seperti halnya dengan Al Quran. Al Quran adalah resep yang diberikan oleh Allah SWT dan sudah pasti resep tersebut tidak mungkin salah karena Allah SWT Maha Besar. Dengan demikian tidak menjadi masalah apabila ada beberapa ayat dalam Al Quran yang belum kita mengerti maksud dan tujuannya, maka jalankan sajalah. Sebab kalau harus menunggu kita memahami semua maksudnya bisa-bisa waktu kita di dunia ini habis terlebih dahulu sebelum kita menjalankan semua perintah-Nya,” terang Ustad Hasan menjelaskan.

“Selain itu, obat yang diberikan oleh dokter tidak semuanya manis kadang ada yang pahit dan manis. Tetapi dokter berpesan agar meminum obat tersebut dengan teratur dan sampai habis, sebab kalau tidak teratur dan habis penyakitnya tidak sembuh. Begitu pula dengan Al Quran adalah obat, tidak semua perintah dalam Al Quran sesuai dengan keinginan dan kemauan manusia, tetapi Allah SWT menghendaki kita untuk mengamalkan semua firmannya tanpa terkecuali. Tidak ada pemilihan dan pemilahan ayat-ayat tertentu untuk diamalkan sedangkan yang lain dibiarkan,” lanjutnya lagi menutup pembicaraan.

Artikel ini ditulis oleh: