Jakarta, Aktual.com – Label kebocoran atau pemborosan anggaran masih dianggap menempel di lembaga PT PLN oleh kalangan publik. Namun, Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir mengklaim telah berupaya melakukan efisiensi kerja dengan menekan berbagai item belanja di perusahaan plat merah itu.
Dia menyebut diantaranya telah menekan biaya penambahan kapasitas berbagai pembangkit, kemudian juga telah membeli harga energi primer yang murah, dan mengurangi biaya operasi.
“Efisiensi kerja kita terus membangun ke dalam misalkan kapasitas pembangkit-pembangkit yang sedang berjalan, efisiensi energi primer, efisiensi dalam hal penggunaan dana-dana mahal, efisiensi dalam operasi dari segala segi,” kata sofyan di Jakarta, Rabu (17/8).
Selanjutnya, dia mengatakan pada tahun 2015 telah melakukan efisiensi mencapai Rp40 triliun, namun pada tahun ini nilai efisiensi PLT tidak lebih besar dari tahun lalu.
“Seperti tahun 2015 kita lebih kurang Rp 40 triliun efisiensi. Itu lah yang akan mengurangi tarif listrik selama ini dibandingkan 2014. Tahun ini efisiensi bisa kami dapat dari operasional juga tapi tidak sebesar tahun kemarin karena pemindahan diesel untuk pembangkit-pembangkit PLTU sudah kami laksanakan,” pungkasnya.
Sebelumnya Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, menyampaikan terdapat lebih dari Rp24 triliun losses (kebocoran) yang dialami oleh PT PLN pertahun. Kebocoran akan terus ditekan secara bertahap, terlebih tahun ini PLN harus melakukan efisiensi lantaran tidak mendapat tambahan subsidi dari DPR
“Tahun kemaren losses nya 8,89 persen akan turun secara bertahap, kalau DPR minta dikurangi tahun ini menjadi 8, artinya penghematan 0,1 setara 300 miliar. Karena 1 persennya 3 triliun,” kata Jarman.
Laporan: Dadang
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta