Jakarta, Aktual.com — Penyelenggaraan ‘Jazz Ijen Banyuwangi 2015’ yang digelar di daerah Perkebunan Tamansari, Sabtu (23/8) diwarnai dengan alunan salawat atau pujian-pujian untuk Nabi Muhammad SAW.

Salawat dengan iringan musik jazz dan musik etnik lokal di Tamansari, Desa Jambu, Kecamatan Licin, itu dimainkan oleh Lalare Orkestra, kelompok etnik lokal yang seluruh personelnya adalah anak-anak Banyuwangi.

“Ini memang agak sulit bagi mereka, karena notasinya baru selain juga berpadu dengan jazz. Tapi saya salut, meski sulit, namun anak-anak ini menurut saya cepat menangkap apa yang saya ajarkan. Mungkin karena masih muda ya, jadi daya tangkapnya lebih,” ujar Sayun, komposer Lalare Orkestra.

Lalare Orkestra juga berkolaborasi dengan seni musik kuntulan khas Banyuwangi. Suara perkusi dari gending khas Suku Using (masyarakat asli Banyuwang) berpadu dengan suara terbang dan kendang ala seni kuntulan.

Sayun didaulat menampilkan jazz salawat lantaran rekam jejaknya yang pernah tampil berkolaborasi dalam sejumlah ajang jazz nasional. Pada tahun 2013, bersama Djaduk Feriyanto tampil di Jazz Gunung Bromo membawakan lagu-lagu tradisional Banyuwangi. Saat itu, Sayun bersama kelompok musiknya memainkan musik tradisional Banyuwangi jenis perkusi dan terbang.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, musik adalah bahasa yang universal. Nilai dari musik itu bergantung pada apa yang mau dibawa oleh para pelakunya.

“Dengan jazz salawat, kami ingin menyuarakan aspek religiusitas dalam paduan jazz dan musik etnik lokal,” kata dia.

Selain artis lokal, ajang itu juga menghadirkan penyanyi Andre Hehanusa dan Kerispatih.

Artikel ini ditulis oleh: