ino Thingker Herjanto Direksi The Ambengan Tenten; Yayan Direktur Sales & Marketing The Ambengan Tenten memberikan penjelasan konsep, fasilitas dan konsep investasi The Ambengan Tenten pada konsumen saat pameran di Level 21 Mall, Denpasar pada Mei lalu. The Ambengan Tenten dibangun di jantung Kota Denpasar, Bali di atas lahan seluas 5500 m2 dengan KDB 50%, diperkirakan proses serah terima unit akan dilakukan pada akhir 2017.
ino Thingker Herjanto Direksi The Ambengan Tenten; Yayan Direktur Sales & Marketing The Ambengan Tenten memberikan penjelasan konsep, fasilitas dan konsep investasi The Ambengan Tenten pada konsumen saat pameran di Level 21 Mall, Denpasar pada Mei lalu. The Ambengan Tenten dibangun di jantung Kota Denpasar, Bali di atas lahan seluas 5500 m2 dengan KDB 50%, diperkirakan proses serah terima unit akan dilakukan pada akhir 2017.

Jakarta, Aktual.com – Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I 2017 mencapai 5,75 persen, jauh lebih tinggi dibanding pertumbuhan nasional. Salah satu andalan ekonomi Bali adalah sektor pariwisata dengan tingginya tingkat kunjungan wisatawan. Hal tersebut memicu banyaknya pembangunan hotel, kondotel dan villatel yang menyerap banyak tenaga kerja.

Kondisi ini mengakibatkan meningkatnya jumlah kebutuhan tenaga kerja baik lokal maupun ekspatriat. Secara otomatis membawa dampak peningkatan kebutuhan hunian bagi para karyawan, tenaga kerja profesional, ekspatriat dan pengusaha.

“Saat ini, guest house dan kost masih menjadi pilihan akomodasi favorit. Di Denpasar, tingkat hunian guest house atau kost rata-rata bisa mencapai 80%. Dengan harga sewa bulanan untuk kos kosan setara service apartment  mencapai antara Rp3 Juta-Rp7 juta/bulan untuk luas kamar 18 m2-38m2, padahal fasilitas yang dimilikinya bisa dikatakan minim, tempat parkirnya terbatas dan dikelola secara sederhana,” ujar principal Ray White Denpasar, Martin Wahjudy dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (17/5).

Berdasarkan hasil riset, lanjutnya, masyarakat Bali membutuhkan sebuah kamar yang dilengkapi fasilitas dapur, parkir kendaraan yang luas dan ditunjang fasilitas lengkap lainnya, tetapi dengan harga yang terjangkau. Namun, kriteria seperti itu sangat sulit ditemukan.

“Melihat potensi pasar yang ada, The Ambengan Tenten memberikan solusi hunian di pusat kota Denpasar berupa komplek hunian dengan konsep flat residences pertama di Bali yang setara dengan service apartment terletak di jantung Kota Denpasar, Bali. Mereka bisa menyewanya melalui operator atau membelinya dengan cara pembayaran angsuran ringan, baik tenaga kerja lokal ataupun expatriat bisa membeli dan menempatinya. Selain itu unit The Ambengan Tenten juga dapat dimiliki oleh investor yang kemudian bisa diserahkan kepada operator yang kami tunjuk untuk selanjutnya dikelola  untuk disewakan dengan pembagian hasil 90% untuk investor dan 10% untuk operator,” ujar Yayan, Direktur Sales & Marketing The Ambengan Tenten.

Harga beli yang ditawarkan mulai dari Rp300 juta an per unit untuk Hak Sewa Pakai 20 tahun, setara dengan biaya sewa Rp 1,3 juta/bulan, atau setara dengan Rp43 Ribu/ hari.

“Sangat murah dibandingkan dengan harga sewa guest house atau kos ekslusif yang harganya mencapai Rp7 Juta/bulan,” jelasnya.

Sedangkan keuntungan untuk investor, lanjutnya, akan menerima garansi sewa (rental guarantee) selama 3 tahun pertama sebesar 8% per tahun dengan captive market para karyawan, tenaga kerja profesional, bisnisman dan ekspatriat sebagai penyewanya. Imbal hasil yang akan diperoleh para investor nantinya diperkirakan break even point (BEP) di tahun ke 7-8. Sebagai bentuk proteksi terhadap investor, pengembang bahkan memberikan garansi yang kedua yaitu garansi BEP dalam 10 tahun secara notarial.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka