“Selain itu, rupiah juga dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter, baik di negara maju maupun di negara-negara berkembang,” ujar Rully.
Sementara itu, dari dalam negeri, neraca perdagangan Agustus yang diprediksi surplus dapat menjadi sentimen positif bagi nilai tukar.
“Kami prediksi surplus tapi relatif kecil, sekitar 80-90 juta dolar. Pasar ekspektasinya di atas 100 juta dolar,” kata Rully.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.020 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.950 per dolar AS.
Artikel ini ditulis oleh: