Monica melihat situasi itu memang sudah ditentukan sejak awal, di mana Ma’ruf memang berkontribusi pada tema-tema tertentu yang dia kuasai.

Ketika menolak untuk menambahkan pernyataan Jokowi, Ma’ruf terlihat masih grogi karena panggungnya berbeda dari aktivitas ceramah.

Namun belakangan kegugupannya mereda dan dia menambahkan sedikit komentar di sana-sini.

“Jokowi mendominasi, tapi Ma’ruf tetap dikasih kesempatan untuk bicara.” Dibandingkan Prabowo – Sandi, interaksinya dengan Jokowi lebih terbatas. Monica berpendapat ini karena Jokowi bersikap hormat terhadap Ma’ruf sebagai seorang figur besar.

Meski dinilai sebagai kandidat yang paling gugup, Ma’ruf dianggap banyak memperlihatkan senyum tulus selama debat berlangsung. “Ada senyum tulus, ada senyum sosial. Banyak senyum tulus yang terlihat dari Ma’ruf,” katanya.

Gulung lengan baju Jokowi menggulung lengan baju usai memberikan pernyataan penutup, menolak tawaran untuk menghabiskan jatah bicaranya yang masih tersisa. Menurut Monica, ini menyiratkan keinginannya untuk segera melanjutkan pekerjaan.

Kedua kubu, meski dipersilakan untuk memberikan kata-kata penutup “menyejukkan” untuk mengapresiasi pesaing, memilih untuk tidak saling memuji. Namun suasana dingin itu kembali menghangat ketika debat usai, di mana Jokowi berjalan lebih dulu ke arah Prabowo dan mereka saling berpelukan.

Artikel ini ditulis oleh: