Sebagaimana diketahui bahwa subsidi tahun 2019 termasuk subsidi LPG tabung 3 kg tersebut menggunakan asumsi dan parameter antara lain : (1) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sebesar Rp15.000/US$; (2)asumsi ICP sebesar US$70/barel; (3) volume BBM bersubsidi sebesar 15.110 ribu kiloliter; (4) subsidi terbatas minyak solar sebesar Rp2.000/liter; dan (5) volume LPG tabung 3 kg sebesar 6,97 miliar kg. Volume LPG 3 kilogram (kg) subsidi tahun ini mengalami kenaikan 7 persen dalam APBN 2019 menjadi 6,97 miliar kg dari realisasi 2018 sebesar 6,55 miliar kg. Dua asumsi utama yakni ICP dan nilai tukar meleset jauh.
Dalam kondisi APBN yang terus memburuk dalam tahun ini dan tahun tahun mendatang, besarnya subsidi LPG 3 kg akan menjadi masalah besar bagi Perusahaan Gas Negara (PGN) di masa mendatang.
Beban subsidi akan ditanggung oleh PGN sangat besar terutama jika pemerintah tak sanggup membayar subsidinya. Mengingat harga LPG 3 kilogram ditetapkan oleh pemerintah.
Nasib LPG bisa seperti BBM premium. Harga ditetapkan pemerintah namun subsidinya nol rupiah. Kalau begini PGN bisa ambruk.
Oleh : Salamuddin Daeng
Artikel ini ditulis oleh: