Anggota Komisi VIII DPR RI Luqman Hakim. (dpr.go.id)

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB Luqman Hakim heran terhadap usulan Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti agar sidang isbat penentuan Idul Fitri 1445 H atau Lebaran 2024 ditiadakan. Luqman beranggapan hal tersebut hanya humor.

“Sidang isbat untuk menentukan awal puasa atau 1 Ramadan dan Idul Fitri atau 1 Syawal sudah berlangsung puluhan tahun dan selalu didukung dan disambut meriah oleh umat Islam di Indonesia. Sidang isbat bukan semata urusan teknis menentukan tanggal puasa dan Lebaran, tetapi sebagai praktik nyata dari negara Indonesia yang bersepakat menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama Pancasila,” tutur Luqman kepada wartawan, Jumat (8/3/2024).

Ia juga memandang Indonesia merupakan negara yang menempatkan religiositas sebagai bagian penting sendi kehidupan masyarakat.

“Maka, praktik negara hadir memfasilitasi berbagai kegiatan hari-hari besar keagamaan adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan sebagai kewajiban konstitusi,” imbuhnya.

Dengan begitu, Luqman memandang usulan Muhammadiyah itu sekadar guyonan.

“Maka, menurut saya, usulan penghapusan sidang isbat hanyalah humor untuk lucu-lucuan, bukan gagasan serius, meski selama ini Muhammadiyah terkesan selalu serius dan tak pernah bercanda,” katanya.

Sebelumnya, Abdul Mu’ti mengusulkan agar sidang isbat untuk menentukan Idul Fitri 1445 H ditiadakan. Sebab, posisi hilal diperkirakan bisa terlihat dan sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

“Posisi hilal menurut hisab sudah sangat tinggi. Menurut kriteria MABIM maupun hisab hakiki wujudulhilal sudah bisa dipastikan hilal akan terlihat,” kata Mu’ti kepada wartawan, Kamis (7/3).

Selain itu, Mu’ti menyampaikan peniadaan sidang isbat Idul Fitri 2024 juga dapat menghemat anggaran. “Bisa untuk menghemat anggaran negara,” ujar Mu’ti.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Jalil