Capres no urut 1, Muhaimin Iskandar tampak menangis hingga disambut pelukan Anies Baswedan saat menutup kampanye akbar di Jakarta International Stadium (JIS). (Dok. Timnas AMIN)

Jakarta, Aktual.com – Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan, melangsungkan kampanye akbar terakhir di Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara, Sabtu (10/2).

Dalam kesempatan tersebut, Anies mengajak pendukungnya untuk bersatu dalam mewujudkan perubahan dengan mencoblos AMIN pada 14 Februari 2024. Menurutnya, perubahan tersebut tidak dapat dikerjakan sendirian oleh pihak AMIN.

“Oleh itu kepada semua yang hadir di sini kita ingin membawa pesan, perubahan yang ingin kita bawa diiringi dengan perasaan cinta kasih, dengan perasaan rahim dan rahman. Perasaan merangkul semua, perasaan welas asih,” kata Anies.

Anies menekankan bahwa tidak ada yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang mengabaikan rakyatnya. Sebaliknya, negara harus selalu memperhatikan kebutuhan rakyatnya.

“Kita tidak menginginkan negara yang sombong pada rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang pelit dengan rakyatnya, kita tidak menginginkan negara yang tega pada rakyatnya,” ucap Anies.

Menurut Anies, Indonesia harus kembali menjadi negara yang mencintai dan melindungi rakyatnya. Dia menyatakan bahwa negara seharusnyamampu membantu rakyat.

“Negara harus membantu rakyatnya tanpa pandang bulu. Bantuan yang diberikan harus untuk kepentingan mereka yang menerima, bukan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu,” kata Anies.

Anies juga membahas tentang program bantuan sosial atau bansos. Dia mengatakan bahwa bansos haruslah menjadi kepentingan bersama bangsa, bukan alat politik.

“Ketika bansos diberikan, maka itu untuk kepentingan penerima, bukan untuk kepentingan yang mengantarkan,” kata dia.

Anies menyebut bahwa pihak AMIN akan meluncurkan program bansos plus yang berlandaskan bansos yang tulus dan ikhlas. Dia menegaskan bahwa jumlah bansos serta penerima bantuan akan ditingkatkan.

“Disebut sebagai bansos plus karena ditingkatkan jumlahnya, ditingkatkan penerimanya dan didampingi supaya naik kelas. Kita tidak menginginkan bansos yang dipolitisasi. Tapi bansos yang memberikan kemajuan bagi rakyat,” kata dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Sandi Setyawan