Kaum Pekerja dan Buruh Menolak AM IMF-World Bank

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan pihaknya menentang pelaksanaan IMF-WB yang diakan dihelat di Bali. Pasalnya, kehadiran IMF-Bank Dunia justru semakin memperparah ekonomi Indonesia. Dua hal yang menjadi sorotan kaum buruh adalah sistem outsourcing dan kebijakan impor bahan makanan.

“Bank Dunia menyarankan impor, sedangkan kita tidak bisa membiarkan Indonesia malah ikut menyetujui kebijakan itu. Kebijakan impor ini merugikan kaum buruh dan petani,” kata Said Iqbal.

Untuk menunjukkan sikap tersebut, pihaknya akan menggelar demo di Denpasar, Bali pada 14 Oktober yang akan diikuti sekitar 3.000 orang. Sedangkan di Jakarta, digelar pada 1 Oktober 2018. “Rute kami adalah DPP Partai Nasdem, Kementrian Perdagangan, Istana Negara, lalu Monumen Nasional. Kenapa Nasdem? Karena kader mereka yang menjadi Menteri Perdagangan (Enggartiasto Lukita) dan menerapkan kebijakan impor,” katanya.

Demonstrasi yang dilakukan buruh adalah risiko Indonesia sebagai tuan rumah. Pasalnya, banyak orang tidak menerima keputusan ini karena menyusahkan ekonomi di Indonesia.

“IMF dan Bank dunia harus dimusnahkan dari muka bumi ini karena enggak ada gunanya,” katanya.

Selanjutnya, Melihat Sejarah Kelam IMF-WB, masyarakat Indonesia Masih Terlalu Baik

Artikel ini ditulis oleh:

Eka