Kemenkeu: Empat Agenda Pembahasan Isu Global
Perhelatan IMF-WB Annual Meetings 2018 akan membahas berbagai isu aktual global seperti ekonomi digital, perubahan iklim dan urbanisasi. Dari 2.000-an pertemuan, ada yang menjadi inti pertemuan seperti yang digagas World Bank. Pertemuan itu tersebar di beberapa venue di Nusa Dua Convention Center dan sekitarnya.

Sebelumnya, perhelatan Annual Meetings IMF-WB ini digelar setiap dua tahun sekali di Washington DC Amerika Serikat namun sejak perhelatan ketiga digelar di luar Amerika Serikat.

Bank Dunia itu organisasi multilateral yang dimiliki 189 negara di dunia, termasuk indonesia mempunyai saham di WB. Oleh karena itulah, Indonesia diberikan mandat menyelenggarakan AM IMF-WB ini.

Kepala BKF, Suahasil Nazara menyampaikan ada empat agenda pembahasan isu global yang disebut Bali Initiative. Agenda ini merupakan hasil/output nyata dari IMF-WBG AMs 2018 yang akan menjadi referensi global dan acuan bagi seluruh negara anggota IMF dan WBG.

“Pertama, Capital Package. Bank Dunia sedang menyelesaikan skema kenaikan modal untuk International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Finance Corporation (IFC), sebagai tindak lanjut hasil Spring Meetings 2018, yang ditargetkan selesai pada bulan Juli 2018. Skema kenaikan modal ini diharapkan akan meningkatkan peran WB dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan sosial secara global,” jelasnya.

Kedua, Study on Urbanisation. Bank Dunia bekerja sama dengan beberapa kementerian/lembaga di Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas dan Kemenkeu) sedang melakukan study mengenai urbanisasi di Indonesia. Studi tersebut akan menghasilkan kebijakan-kebijakan kunci yang dapat menjadi referensi negara-negara di dunia mengenai pengelolaan urbanisasi agar dapat memberikan keuntungan optimal bagi pertumbuhan ekonomi.

Ketiga, Human Capital Index (HCI). Bank Dunia akan meluncurkan versi pertama dari Human Capital Index (HCI) yang diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pengambil keputusan di negara-negara di dunia dalam menetapkan kebijakan mengenai investasi dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Indonesia merupakan salah satu “early adapter country” dalam pengembangan pendekatan strategis untuk mempercepat pembangunan SDM.

“Keempat, Bali FinTech Principles. Kemajuan pesat dalam teknologi digital mengubah lanskap ekonomi dan keuangan global. IMF dan WB sedang bekerja berdasarkan agenda negara-negara anggotanya pada isu teknologi finansial (fintek) yang memiliki pengaruh pada inklusi keuangan, stabilitas dan integritas. Di samping itu ada pembahasan tingkat tinggi terkait penanganan dampak bencana alam dan pembahasan menyangkut perubahan iklim global.,” jelasnya.

Selanjutnya, Mengantisipasi Hasil Pertemuan IMF Bank Dunia di Bali

Artikel ini ditulis oleh:

Eka