Untuk feronikel, Antam menargetkan volume produksi di tahun 2019 sebesar 30.280 ton nikel dalam feronikel (TNi), meningkat 21 persen dibandingkan dengan realisasi produksi unaudited tahun 2018 sebesar 24.868 TNi.

Peningkatan target ini sejalan dengan strategi Antam untuk meningkatkan utilisasi operasi pabrik Feronikel Pomalaa, serta akan mulai beroperasinya pabrik Feronikel di Halmahera Timur pada semester kedua tahun 2019.

Antam juga menargetkan penjualan feronikel sebesar 30.280 TNi atau meningkat 25 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 24.135 TNi.

Untuk mendukung peningkatan target produksi feronikel, pada tahun 2019 Antam menargetkan total produksi bijih nikel sebesar 10,50 juta wet metric ton (wmt), meningkat 12 persen dibandingkan capaian produksi bijih nikel unaudited tahun 2018 sebesar 9,32 juta wmt.

Peningkatan produksi bijih nikel tersebut akan digunakan sebagai bahan baku produksi feronikel Antam serta untuk mendukung penjualan bijih nikel. Sementara itu, total penjualan bijih nikel Antam tahun 2019 ditargetkan sebesar 8 juta wmt yang ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor, tumbuh 26 persen dibandingkan realisasi penjualan unaudited tahun 2018 sebesar 6,33 juta wmt.

Artikel ini ditulis oleh: