Petugas kepolisian menghadirkan tersangka dan menunjukkan barang bukti narkoba saat gelar perkara jaringan narkoba Malaysia-Indonesia di Jakarta, Jumat (19/2). Direktorat Tindak Pidana Naroba Bareskrim Polri berhasil mengungkap sindikat narkoba jenis ekstasi jaringan Malaysia-Indonesia dengan mengamankan tujuh tersangka dan 40 ribu butir ekstasi senilai Rp24 miliar. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./ama/16

Jakarta, Aktual.com — Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten mengantisipasi penyelundupan narkoba melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakuheni melibatkan anjing pelacak.

“Kami akan menerjunkan sebanyak 10 ekor anjing pelacak dari bantuan Badan Narkotika Nasional (BNN),” kata Kepala BNP Banten, Komisaris Besar Pol Heru Febrianto, Selasa.

Menurut dia, selama ini jalur transportasi Pelabuhan Merak rawan dijadikan penyelendupan narkoba antarpulau. Sebab, Pelabuhan Merak merupakan pintu Pulau Jawa yang berhadapan langsung dengan Pulau Sumatera.

Pihaknya akan melakukan pengamanan ketat agar mereka para pelaku narkoba antarpulau bisa tertangkap.

Pengamanan itu, kata dia, melibatkan 10 ekor anjing pelacak yang kemampuanya sudah teruji untuk mencium barang-barang haram tersebut.

Dari 10 ekor anjing pelacak itu nantinya bertugas bergiliran dengan bekerja selama tiga jam saja.

“Kami berharap anjing ini bisa mengungkap pelaku narkoba di Pelabuhan Merak,” katanya.

Ia mengatakan, selama ini banyak pelaku narkoba dari Pulau Sumatera memasok narkoba jenis ganja melalui jalur penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni, Lampung.

Pelaku penyelundupan narkoba biasanya menggunakan angkutan truk maupun bus. Untuk itu, pengamanan melibatkan anjing pelacak agar bisa terendus untuk mengungkap peredaran narkoba.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara