Jakarta, Aktual.co — SMKN 1 Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyediakan dua unit genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik selama pelaksanaan ujian nasional (UN) dengan sistem “computer based test” (CBT) di sekolah itu.

“Mudah-mudahan selama pelaksanaan UN ini tidak ada pemadaman listrik,” kata Ketua Panitia UN CBT SMKN 1 Kota Pangkalpiang, Muhammad Ruzi di Pangkalpinang, Selasa (14/4).

Ia menjelaskan, dua unit genset itu sebagai cadangan listrik demi kelancaran pelaksanaan UN berbasis komputer tersebut.

“Keberhasilan UN berbasis komputer ini tergantung ketersediaan listrik. Jika listrik mati dan tidak ada cadangan listrik maka dipastikan mengganggu pelaksanaannya termasuk konsentrasi siswa yang mengerjakan soal UN,” ujarnya.

Menurut dia, pelaksanaan UN berbasis komputer sangat efektif dan dapat meningkatkan kualitas hasil UN itu sendiri.

“Tingkat kejujuran siswa-siswi mengerja UN menjadi lebih baik karena peserta UN tidak bisa lagi mencontek, joki, soal bocor dan lainnya selama UN berlangsung,” ujarnya.

Ia mengatakan, soal UN yang diujikan ke masing-masing peserta UN berbeda, sehingga mereka menjawab soal UN sesuai dengan kemampuan.

“Mudah-mudahan tidak ada pemadaman listrik, sehingga pelaksanaan UN berbasis komputer ini berjalan dengan baik,” ujarnya.

Sementara di SMKN 3 Pelayaran Kota Pangkalpinang, juga menyediakan satu unit genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik.

“Kami menyediakan genset agar pelaksanaan UN yang masih dilakukan manual berjalan dengan baik,” kata Ketua Panitian UN SMKN 3 Pelayaran Kota Pangkalpinang, Agus Dai.

Ia mengatakan, UN di SMKN 3 Pelayaran tahun ini diikuti 133 siswa terdiri dari empat jurusan yaitu jurusan nautika kapal niaga sebanyak 62 siswa, nautika kapal penangkapan ikan 25 siswa, teknologi pengolahan hasil perikanan 29 siswa dan agribisnis perikanan 17 siswa.

“Pada tahun ini kita masih melakukan UN secara manual dan mudah-mudahan tahun depan sudah melakukan UN berbasis komputer,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh: