Jakarta, Aktual.com – Mayoritas belanja modal di APBD Kota Bekasi tahun 2016 digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pendukung kebutuhan masyarakat.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan pembangunan infrastruktur terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana publik. “Yang bisa langsung dinikmati masyarakat,” kata dia, di Bekasi, Senin (4/1).

Alokasi anggarannya mencapai 60 persen dari total APBD senilai total Rp4,6 triliun.

Pembangunan infrastruktur tidak hanya fokus pada pengentasan 19 titik kemacetan, tapi juga 49 titik banjir.

Untuk penanganan banjir, Pemkot Bekasi akan genjot menyelesaikan proyek tandon Rawa Bogo, tandon Dosen IKIP dan tandon Bekasi Timur. “Sementara untuk wilayah barat, dibuatkan sodetan-sodetan yang mengarah menuju ke Kanal Banjir Timur, Jakarta,” kata dia.

Untuk penanganan masalah kemacetan, pembangunan infrastruktur tersebut antara lain berupa pengerjaan lanjutan pelebaran jalan di sekitar gerbang tol Bekasi Timur, pembukaan sodetan Sumir dan Pekayon.

“Kemudian yang terbilang cukup besar proyeknya ialah pengerjaan jalan layang Bulak Kapal yang akan menjadi penghubung bagian utara dan selatan Kota Bekasi,” katanya.

Menurut Rahmat, proyek yang didanai Kementerian Pekerjaan Umum tersebut harus sanggup didukung Pemkot Bekasi dengan membebaskan lahan.

“Kementerian sudah merampungkan pembuatan Detailed Engineering Design, sementara uang untuk pembebasan juga sudah tersedia di kas daerah sebesar Rp159 miliar,” katanya.

Dengan berdirinya jembatan layang Bulak Kapal, Kota Bekasi tidak perlu lagi khawatir saat “double-double track” mulai diberlakukan.

Artikel ini ditulis oleh: