Jakarta, aktual.com – Hadits pertama dari kitab Arbain Nawawi menjelaskan tetang pentingnya niat, yang teks Haditsnya sebagai berikut:
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالِّنيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Terjemah:
Dari Amirul Mu’minin, Abu Hafsh Umar bin Al Khathab Radhiallahu Ta’ala ‘Anhu, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya amal itu hanyalah beserta niat, dan setiap manusia mendapatkan sesuai dengan apa-apa yang diniatkannya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya maka hijrahnya itu adalah kepada Allah dan RasulNya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang diinginkannya atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa-apa yang ia inginkan itu.” (Diriwayatkan oleh Imamul Muhadditsin, Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abul Husein Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaburi, dalam kitab shahih mereka yang merupakan kitab hadits paling shahih)
Sababul Wurud Hadits
Hadits ini merupakan komentar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang seorang laki-laki yang berhijrah dari mekkah ke Madinah bukan karena mencari keutamaan hijrah tetapi karena mengincar seorang wanita yang ingin dinikahinya. diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang berhijrah dari Mekkah menuju Madinah, dengan hijrahnya itu dia tidak menghendaki keutamaan hijrah. Dia hanya menghendaki agar dapat menikahi seorang wanita yang bernama Ummu Qais. Sehingga di dalam sejarah, laki-laki tersebut dikenal dengan sebutan Muhajir Ummu Qais.
Faedah
- Gelar Amirul mukminin pertama kali diberikan kepada Sayidina Umar bin Khattab ra. Adapun Sayidina Abu Bakar ra. bergelar Khalifatu Rasulillah saw.
- Hafsh artinya singa / yang memiliki keberanian. Rasulullah pernah berdoa ” ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan salah satu diantara dua Umar. Umar bin Khathab atau Amru bin Hisyam.” Dan Allah mengabulkan doa beliau dengan masuknya Sayiduna Umar bin Khattab ra. kedalam naungan islam.
Dan menjadi salah satu sahabat Rasulullah saw yg utama. Pernah saat sungai Nil mengalami kekeringan biasanya masyarakat Mesir menumbalkan perempuan, saat gubernur Mesir meminta tolong ke Umar bin Khattab, bukan melakukan hal yang sama (menumbalkan perempuan) tapi beliau cukup mengirim surat kepada sungai Nil sehingga dengan izin Allah sungai Nil kembali mengalirkan air.
- Hijrah dilakukan untuk mendapatkan dua ridha, Ridha Allah dan Ridha Rasulullah, karena suluk ilallah harus melalui Rasulullah agar tidak terputus.
Jika niat mendapatkan dunia, dia pasti akan mendapatkan nya, namun dunia yang dimaksud bukan dalam konteks dunia kekinian saja. Tapi dunia adalah segala sesuatu selain Allah.
NIAT yang membuat suatu amal bernilai ibadah. Bukan sekedar kehendak atau motivasi tapi juga kesadaran penuh untuk melakukan ibadah / penghambaan kepada Allah.
Shidqun niat / Niat yg tulus dan benar memantapkan kita untuk beramal Sholeh dan akan menghasilkan shidqut tawajjuh / penghambaan yg tulus dan benar pula yaitu lillahita’ala, semua hanya untuk Allah Taala dan ittiba’ / ikut pada Rasulullah saw.
Tugas hamba : sabar dan Ridha atas ketetapan Allah, karena semua yang terjadi atas kehendak Allah.
Dalam beramal tidak hanya membutuhkan niat, tetapi juga membutuhkan ilmu (dhohir dan batin).
Karena banyak dari kita yang bersemangat untuk berhijrah dan berubah namun tanpa dibarengi ilmu.
Pun niat tidak cukup hanya dengan amal, tapi juga harus ada orientasi untuk perubahan diri yang lebih baik lagi.
Waktu yang tepat untuk berniat. Niat harus dijaga selama proses, dilakukan diawal, di tengah dan di akhir.
Kita dianjurkan untuk memperbarui niat setiap pagi, agar ada motivasi untuk melakukan amal baik setiap hari, karena hakikatnya keimanan kita itu naik turun. Tidak lupa pula untuk bertaubat setiap saat, minimal 100x sehari di waktu pagi dan sore. Pun kita sering lupa bahwa kita itu hamba, seolah olah selama ini kita bergerak atas kehendak kita sendiri, tanpa campur tangan Allah.
Agar niat selalu bagus, barengi dengan dzikir kepada Allah, baik dengan lafdzul Jalalah, istighfar, maupun sholawat. Karena niat yang positif lahir dari energi yang positif pula.
Niat yang membedakan antara manusia dan hewan.
-Untuk menjaga niat kita setiap harinya usahakan setelah sholat subuh dan wirid pagi, diam sejenak 3-5 menit. Set up niat untuk melakukan amal baik hari ini dengan:
1- saya berkomitmen menjadi pribadi yang lebih baik
2- bersyukur akan segala nikmat yang Allah berikan.
3- berdoa untuk keluarga dan seluruh umat Rasulullah saw.
Ilmu sebagai penjaga niat dan amal. Tapi dalam beramal juga perlu komunitas yang baik, lingkungan dan sahabat untuk saling support agar tetap Istiqomah.
Wallahu a’lam
RESUME KAJIAN DHUHA KITAB ARBAIN NAWAWI BERSAMA KH. MUHAMMAD DANIAL NAFIS Hafizhahullah 28/3/2020.
Artikel ini ditulis oleh:
Eko Priyanto