Surabaya, Aktual.com —  Tim Ahli Arkeologi Indonesia Komisariat Daerah (Komda) Jawa Timur memastikan kubur batu di kawasan hutan jati di Desa Tanggir Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro merupakan kubur batu dari zaman Megalitikum.

“Tim Ahli Arkelologi Indonesia komda Jawa Timur, memastikan temuan kubur batu di Desa Tanggir Kecamatan Malo dari jaman Megalitikum, setelah melakukan survei, Sabtu (17/1),” demikian kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian Budaya Disbudpar Bojonegoro, Suyanto, kepada wartawan, di Bojonegoro, Selasa (19/1).

Ia menjelaskan dari hasil survei, di lokasi setempat terdapat sedikitnya 10 kubur batu yang mengelompok, tapi ada juga kubur batu yang terpisah.

“Sesuai hasil penelitian bahwa kubur batu di Desa Tanggir masih lengkap ada isi jenazah manusianya, juga bekal kubur,” ucapnya.

Kondisi itu, menurut dia, berbeda dengan lokasi makam kubur batu di Desa Kawengan Kecamatan Kedewan yang jaraknya sekitar 15 kilometer dari lokasi temuan kubur batu di Tanggir, yang kebanyakan isinya sudah hilang.

“Temuan kubur batu di Tanggir ini merupakan temuan sejarah masa lalu yang lengkap. Tapi, kubur batu di Kawengan dan Tangir, merupakan satu kesatuan,” ucapnya, menegaskan.

Menurut dia, Tim Ahli Arkeologi melakukan kegiatan survei untuk memetakan kubur batu yang ada di Jawa Timur, termasuk Bojonegoro. Selain itu, survei juga untuk menentukan bahwa lokasi makam kubur batu itu masuk dalam cagar budaya yang harus dilindungi.

“Kubur batu di Desa Tanggir Kecamatan Malo pertama kalinya diketahui warga di desa setempat tanpa sengaja,” tuturnya.

Ia menambahkan makam kubur batu di Desa Tanggir Kecamatan Malo itu, masih ada kaitannya dengan ‘wong kalang’ yang pernah hidup di daerahnya. Di jaman sejarah ‘wong kalang’ merupakan petugas karyawan kehutanan yang ditempatkan kerajaan di kawasan hutan.

Tapi, lanjut dia, “wong kalang” yang ada di kubur batu itu, merupakan suku yang hidupnya dihutan.

“Mereka memilih lokasi makamnya di ketinggian, karena beranggapan untuk mencapai nirwana lebih dekat,” ucap ia menambahkan.

Yang jelas, menurut dia, adanya temuan makam kubur batu di Desa Tanggir itu, akan menambah objek wisata alam “geoheritage” yang saat ini dirintis pemkab bekerja sama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.

“Makam kubur kalang di Tanggir akan menambah objek wisata alam geoheritage yang sekarang dikembangkan pemkab,” kata ia menegaskan.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara