Jakarta, Aktual.co — Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh mengimbau, pekerja minyak di Arab Saudi terancam diserang atau diculik kelompok teroris. Imbauan itu setelah ada peringatan yang diunggah dalam jaringan.
Utusan Amerika Serikat mengkau memiliki keterangan terkait dengan kelompok teroris yang akan menyasar pekerja minyak Barat, termasuk warga negara Amerika Serikat yang bekerja untuk perusahaan minyak di Provinsi Timur itu.
Pernyataan itu disiarkan di laman kedutaan besar pada Jumat (13/3) malam, namu tidak mengidentifikasi sumber ancaman dan mengatakan tidak ada rincian yang tersedia terkait serangan yang direncanakan.
Arab Saudi ambil bagian dalam serangan udara pimpinan Amerika Serikat yang dimulai pada bulan September terhadap kelompok Negara Islam (IS) di Suriah, yang meningkatkan kekhawatiran tentang kemungkinan aksi pembalasan.
Warga negara-negara Barat di Arab Saudi telah diserang empat kali sejak Oktober. Serangan pada bulan lalu ketika kontraktor pertahanan Amerika Serikat Vinnell Saudi mengatakan, dua karyawan Amerika Serikat ditembak di Provinsi Timur, di mana sebagian besar kekayaan minyak kerajaan itu terkonsentrasi.
Polisi Arab Saudi mengatakan, salah satu dari mereka terluka namun hasil investigasi yang dilakukan kemudian belum diungkap.
Pada Oktober, karyawan Vinnell yang lain ditembak mati dan terluka di pom bensin di Riyadh. Seorang warga negara Denmark terluka pada bulan November saat sedang mengemudi dari tempat kerjanya dan ditembaki dari mobil lain.
Pihak berwenang mengatakan tiga orang Arab Saudi ditangkap karena dicurigai terlibat dalam serangan itu yang merupakan aksi mendukung kelompok Negara Islam.
Seminggu setelah penembakan Dane, seseorang melukai warga negara Kanada saat berbelanja di mal di pantai Teluk Arab Saudi.
“Semua warga negara Amerika Serikat didorong untuk menjadi waspada dengan lingkungan mereka, dan mengambil tindakan pencegahan ekstra ketika bepergian di seluruh negeri,” kata kedutaan besar Amerika Serikat.
Provinsi Timur yang mayoritas berpenduduk Syiah juga merupakan lokasi kerusuhan yang dipicu oleh kelompok minoritas yang kadang-kadang bentrok dengan polisi.
Pada bulan Januari tahun lalu, orang-orang bersenjata menyerang mobil dua diplomat Jerman, yang keduanya berhasil lolos tanpa cedera.
Arab Saudi juga telah menetapkan tersangka yang terkait Negara Islam untuk pembunuhan tujuh anggota komunitas Syiah di Provinsi Timur, termasuk anak-anak, pada November. Beberapa orang Barat di Arab Saudi tewas dalam serangan mematikan Al-Qaeda antara 2003 dan 2006.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu